Ilmu Komunikasi UMM ada apa sih?
Apa sih Ilmu Komunikasi itu? Pertanyaan itulah yang terlintas di benakku ketika akan mengambil jurusan tersebut di kampusku saat ini, UMM. Sedikit mengernyitkan dahi aku pun mendongakkan kepalaku agak ke atas dan menduga-duga jawabnya, "apa jurusan ini bakal bikin aku pinter ngomong? Aku bakal jadi MC dong ntar? Susah nggak ya buat introvert kayak aku?" Dari arah dapur mama masuk ke kamarku dan ia memberiku sedikit wejangan yang membuatku fix, yakin mengambil jurusan tersebut. Selain biaya yang tak murah, aku ragu kalau manusia setengah bisu macam aku yang dulu, bisa bertahan di jurusan yang nggak murah itu.
Singkat cerita pendaftaran pun ditutup, pesmaba aku jalani dari layar laptop karena adanya pandemi covid saat itu. Selesai pesmaba kelas pun dibagi. Aku ditempatkan di kelas G. Saat itu aku benar-benar asing, pertama kali dalam hidupku aku masuk ke sekolah tanpa teman dari sekolah sebelumnya. Rupanya temanku tak segila apa yang aku pikirkan selama di rumah. Jika di rumah aku berpikir kalau nanti teman-temanku akan melahapku hidup-hidup ketika aku membuat kesalahan sedikit saja, ternyata orang-orang disini melihatku seperti manusia pada umumnya. Rasa traumaku di SMA sedikit terobati dengan pergaulan di lingkungan Ikom UMM. Aku bisa menarik napas lega dan aku memutuskan untuk melebur dengan teman-temanku saat itu.
Tahun demi tahun berlalu, aku yang sekarang merasa lebih baik dari 2-3 tahun sebelumnya. Rasa malu yang menghantuiku di SMA kini banyak berkurang. Ilmu Komunikasi benar-benar menjadikanku orang yang lebih baik dalam berkomunikasi. Aku memang nggak jadi MC tapi seenggaknya aku bisa melihat dunia lebih luas lagi dengan pemikiran yang tetap kritis seperti jurnalis. Ilmu Komunikasi benar-benar sejalan dengan hobiku di bidang kreatif seperti desain, fotografi, editing video, dsb. Ini membuatku ingat dengan Bu Ria guru SMP ku yang dulu mengatakan bahwa kalau kita kuliah sesuai dengan hobi kita, tidak akan terasa jadi masalah karena kita menganggap kita cuma senang-senang di kuliah.
Selain relevan dengan hobi, hal yang membuatku betah di Ilmu Komunikasi adalah tantangannya. Sebagai seorang mahasiswa Ikom yang mengambil fokus di jurnalistik, tantangan terbesar yang aku adalah praktikum. Walau capek aku tetap senang karena aku bisa sambil ketawa-ketiwi melakoninya. Fasilitas aku tak perlu memikirkannya lagi karena jurusan sudah sangat lengkap dengan peralatannya di lab. Banyak dosen di Ilmu Komunikasi yang merupakan praktisi di bidangnya sehingga ilmu seakan berceceran disini, tinggal mau atau tidak kita mengambilnya.
Komentar
Posting Komentar