First of all let's talk bout Moker
Mungkin bagi nawak-nawak yang berada di Malang, kata Mojokerto akrab didengar ketika ingin mendaki Gunung Penanggungan, liat candi di Trowulan, nginep di Trawas (padahal di Tretes wkwkwk), atau berfoto di jembatan Cangar. Sebenernya Mojokerto juga nggak sesempit itu, hal ini menurutku lebih ke beberapa daerah yang kurang diekspos keunggulannya daripada daerah-daerah yang aku sebutin tadi.
Misalnya saja di daerah utara Mojokerto yaitu di Kecamatan Dawarblandong terdapat kuliner unik yaitu belalang yang digoreng dan disajikan bersama sambal dan nasi hangat. Tentu hal ini jarang banget dijumpai di daerah-daerah lain bahkan di Mojokerto sendiri. Ingat video dengan lagu "Feeling Good " yang muncul di FYP TikTok kalian pada zaman covid 2019? Kalo kalian lihat latar gunung dan padang rumput hijau yang luas, itu berarti kalian sedang melihat Ranu Manduro yang ada di Kecamatan Ngoro, Kab. Mojokerto. Wisata ini sempet rame waktu awal-awal PPKM ditiadakan, ironisnya karena pengunjung yang membludak dan kurangnya perhatian pemerintah membuat Ranu Manduro ditutup sementara (kabarnya masih berlanjut sampai hari ini, tapi itu juga masih simpang siur). Tidak ketinggalan nama "Supali" dan "Ludruk Karya Budaya" yang tayangannya mungkin nawak pernah lihat di bus karyawisata juga berasal dari Kabupaten Mojokerto. Sanggarnya sendiri sebenarnya deket dengan rumah penulis, yaitu Desa Canggu, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto. Menurut penulis sendiri, ludruk ini semakin turun pamornya atau mungkin lebih tepatnya tidak se-ngetop dulu saat Almarhum Supali masih naik panggung.
Yah itu tadi beberapa tulisan mimin tentang kota asal mimin yaitu Kabupaten Mojokerto. Mungkin kurang banyak ya, tapi mungkin cukup segitu dulu karena penulis juga capek buat nulis panjang-panjang. Sekian, matsu....
Komentar
Posting Komentar